BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehamilan adalah peristiwa alamiah,
yang akan dialami oleh seluruh ibu yang mengharapkan anak. Namun demikian
setiap kehamilan perlu perhatian khusus, untuk mencegah dan mengetahui
penyakit-penyakit yang dijumpai pada persalinan, baik penyakit komplikasi dan
lain-lain.
Pada umumnya kehamilan berkembang
dengan normal dan menghasilkan kehamilan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh
karena itu pelayanan antenatal care merupakan cara penting untuk memonitor dan
mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya kehamilan resiko tinggi. Dengan
adanya antenatal care sebagai deteksi dini adanya kehamilan yang beresiko
tinngi sebagai salah satu penyebab kematian ibu hamil, sehingga antenatal care
diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu.
Ibu hamil tersebut harus sering
dikunjungi jika terdapat masalah dan hendaknya disarankan untuk menemui petugas
kesehatan bila merasakan tanda-tanda kehamilan. Untuk itu ibu hamil terutama
trimester ini untuk lebih sering memeriksakan diri sejak dini dengan tujuan
untuk mengurangi penyulit saat inpartu.
Untuk itulah tenaga kesehatan
dituntut untuk memberikan pelayanan obstetrik dan neonatal, khususnya bidan
harus mampu dan teerampil memeberikan pelayanan sesuai dengan standart yang
diterapkan.
1.2. Tujuan Penulisan
1.2.1. Tujuan Umum
Untuk menyelesaikan tugas makalah
yang diberikan dan untuk melaksanakan asuhan kebidanan langsung kepada pasien
secara optimal dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan,
sehingga didapat ibu dan anak yang sehat.
1.2.2. Tujuan Khusus
Menetapkan dan mengembangkan pola
pikir secara ilmiah kedalam proses asuhan kebidanan serta mendapatkan
pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan penulis diharapkan mampu :
1.
Melaksanakan pengkajian data.
2.
Mengidentifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan.
3.
Menentukan antisispasi masalah potensial.
4.
Mengidentifikasi kebutuhan segera
5.
Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah.
6.
Melaksanakan rencana asuhan dengan masalah.
7.
Mengevaluasi keefektifan asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan.
1.3. Manfaat Penulisan
1.3.1. Bagi Penulis
Dapat menerapkan ilmu yang telah
diperoleh serta mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan
secara langsung pada ibu sehingga dapat digunakan sebagai berkas penulis
didalam melaksanakan tugas sebagai bidan.
1.3.2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan sumber kepustakaan
dan perbandingan pada aasuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis.
1.3.3. Bagi Klien dan Keluarga
Agar klien mengetahui dan memahami
perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan secara fisiologis maupun
psikologis serta masalah pada kehamilan sehingga timbul kesadaran bagi klien
untuk memperhatikan kehamilannya.
1.3.4. Bagi lahan Praktek
Hasil penulisan dapat memberikan
masukan terhadap tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat dan selalu menjaga mutu pelayanan.
1.3.5. Bagi Masyarakat
Merupakan informasi kepada
masyarakat tentang perubahan fisiologi yang terjadi pada kehamilan baik secara
biologis dan psikologis serta masalah pada kehamilan.
BAB
II
TINJAUAN
TEORITIS
2.1 Definisi
Pada umumnya kehamilan berkembang
secara normal dan mengshasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan
lahir, namun ini tidak sesuai dengan yang diinginkan. Sulit sekali diketahui sebelumnya
bahwa kehamilan akan menjadi masalah, oleh karena itu asuhan antenatal
merupakan cara penting untuk memperhatikan ibu dan kehamilannya.
Kehamilan dan persalinan merupakan
proses alamiah (normal) dan bukan patologis. Tetapi kondisi normal dapat menjadi
patologis/abnormal. Masa hamil berlangsung 280 hari atau 40 minggu. Setiap
perempuan berkepribadian unik dan kehamilan unik pula, dimana terdiri atas Bio,
Psikologis, Social, yang berbeda pula, sehingga dalam memperlakukan pasien satu
dengan yang lainnya juga berbeda dan tidak boleh disamakan.
Ditinjau dari tuanya kehamilan,
kehamilan dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Kehamilan
triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu).
2. Kehamilan
triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu).
3. Kehamilan
triwulan ketiga/terakhir (antara 28 sampai 40 minggu).
Dimana setiap trimester memiliki
ciri khas tertentu. Dikatakan masa kehamilan dimulai dari masa konsepsi,
pertemuan sel sperma dan sel telur, pembuahan, nidasi, sampai membentuk janin
dan terbentuknya seluruh tubuh janin sehingga saatnya melahirkan.
Pada masa hamil lah terjadinya
banyak perubahan pada tubuh ibu misalnya, rahim membesar karna pertumbuhan
janin yang semakin berkembang. Dinding perut semakin melebah mengikuti
pertumbuhan janin, payudara membesar dan tenggang karena produksi ASI.
Kehamilan yang sehat akan
menghasilkan bayi yang sehat, dan ibu melahirkan selamat.
2.2. Diagnosa Kehamilan
Kehamilan ditegakkan berdasarkan :
gejala dan tanda tertentu yang diperoleh melalui riwayat dan ditemukan pada pemeriksaan
serta hasil laboratorium.
2.2.1. Tanda Dugaan Hamil
a) Amenorea
(tidak datng haid).
b) Payudara
tegang
c) Mengidam
(ingin makanan khusus)
d) Mual
muntah pagi hari (morning sickness)
e) Hipersalivasi
f) Konstipasi
g) Pigmentasi
kulit
2.2.2. Tanda Kemungkinan Hamil
a) Pembesaran
rahim dan perut
b) Pada
pemeriksaan dijumpai
−
Tanda hegar
−
Tanda chadwik
−
Tanda discasek
−
Teraba ballotement
c) Reaksi
pemeriksaan kehamilan positif
2.2.3. Tanda Pasti Hamil
a) Gerakan janin dalam rahim terasa, dan teraba
bagian janin.
b) Pemeriksaan
USG
c) Terdenagr
denyut jantung janin.
2.3. Tahap Perubahan dan Perkembangan Janin,
Serta Perubahan Terhadap Maternal
2.3.1. Perubahan dan Perkembangan Janin
0-4 Minggu
Pada
minggu-minggu awal ini, janin memiliki panjang tubuh kurang lebih 2 mm.
Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal bakal otak, sum sum tulanh
belakang yang masih sederhana, dan tanda- tanda wajah yang akan terbentuk.
4-8 Minggu
Ketika
usia kehamilan mulai mencapai usia 4 minggu, jantung janin mulai berdetak, dan
semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulangh-tulang belakang
wajah, mata, kaki dan tangan.
8-12 Minggu
Saat
memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk.
Kepalanya berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga dapat menampung otak
yang terus berkembang dengan pesat. Dan memilliki dagu, hidung, dan kelopak
mata yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapt
melakukan aktifitas seperti menendang dengan lembut. Organ-organ utama janin
kini telah terbentuk.
12-16 Minggu
Paru-paru janin mulai berkembang dan
detak jantungnya apat didengarkan melalui ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai
dapat menunjukan ekspresi tertentu dan mulai tumbuh alis dan bulu mata. Kemudia
janin sudah mulai dapat memutar kepalanya dan membuka mulut. Rambutnay muali
tumbuh kasar dan berwarna.
16-20 Minggu
Janin
mulai bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah muncul
dibelakang gigi susu. Tubuhnya ditumbuhi rambut halus yang disebut lanugo.
Janin bisa menghisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-ujung
indra pengecap mulai berkembang dan bisa membedakan rasa manis dan pahit dan
sidik jari mulai tampak.
20-24 Minggu
Pada sat ini ternyata besar tubuh
janin mulai sebanding dengan badanya. Alat kelaminnya mulai terbentuk, cuping
hidungnya muli terbuka, dan mulai melakukan gerakan pernafassan. Pusat-pusat
tulangntya pun mulai mengeras. Selain itu, Kini ia mulai memiliki waktu-waktu
tertentu untuk tidur.
24-28 Minngu
Di
bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan dikulit kepalanya rambut
mulai bertumbuhan, kelompok matanya membuka, dan otaknya mulai aktif. Janin
dapat mendengar, baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Janin
dapat menegnali suara ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya
berbicara. Atau boleh dikatakan pada masa ini merupakan masa-mas bagi sang
janin mempersiapkan dirinmenghadapi hari kelahirannya.
28-36 Minggu
Walaupun gerakannya sudah mulai
terbatas karna beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa
berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya, kepalanya sudah
mulai mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna.
38 Minggu
Kepalanya
sudah berada pada rongga panggul, seolah-olah mempersiapkan diri bagi
kelahirannya kedunia. Ia kerap berlatih bernapas, menghisap dan menelan.
Rambut-rambut halus di sekujur tubuhnya mulai menghilang. Ususnya terisi
mekonium (tinja pada bayi baru lahir) yang biasanya akan dikeluarkan dua hari
setelah lahir. Sat ini persalinan sudah amat dekat dan bisa terjaid kapan saja.
2.3.3. Perubahan Terhadap Maternal
Suatu kehamilan normal biasanya
berlangsung 280 hari, selama ini terjadi perubahan yang menakjubkan baik pada
ibu maupun janin. Janin berkembang dari 2 sel ke satu bentuk yang akan mampu
hidup di luar uterus.
Adapun perubahan yang terjaid ada 3
bagian, yaitu :
a. Trimester
pertama minggu ke 1-14/ bulan 1-3
Ibu terlambat
menstruasi, payudara menbjadi nyeri dan membesar, kelelahan, dan ibu akan
mengalami dua gejala terakhir selama 3 bulan berikutnya yaitu morning sickness
atau mual muntah yang biasanya dimulai sekitar 8 minggu dan mungkin berkhir
sampai 12 minggu.
b. Trimester
kedua minggu 16-24/ bulan 4-6
Fundus berada ditengah
antara simpisis dan pusat, sekris vagina meningkat tetapi tetap normal juka
tidak gatal, iritasi dan berbau, bulan ke 5 TFU 3 jari dibawah pusat, payudara
melai sekresi kolostrum, kantungketuban menampung 400 ml cairan. Bulan ke 6
fundus sudah diatas pusat, sakit punggung dan kram pada kaki mungkin melai
terjadi, mengalami gatal-gatal pada abdomen karrena uterus dan kulit
merenggang.
c. Trimester
keiga minngu ke 28-36/ bulan 7-9
Fundus berada di
pertengahan antara pusat dan PX, hemoroid mungkin terjadi, pernapasan dada
berganti menjadi npenapasan perut, mungkin ibu lelah menjalani kehamilannya dan
ingin sekali menjadi ibu, ibu juga sulit tidur. Bulan kesembilan, penurunan
kepala ke panggul ibu/kepala masuk PAP, sakit punggung dan sering kencing,
barxton Hik meningkat karna serviks dan segmen bawah rahim disiapkan.
2.4. Perubahan Psikologis Pada ibu hamil
1. Trimester
Pertama
Segera setelah,
konsepsi kadar hormon progesteron dan ertrogrn dalam tubuh akan meningkat dan
ini menyebabkan timbulkan mual muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan besarnya
payudara, bu merasa tiak sehat dan sering kali membenci kehamilannya, pada
trimester pertama seorang ibu akan selau mencari tanda-tanda untuk lebh
meyakinkan bahwa dirinya memang hamil.
2. Trimester
Kedua
Pada trimester kedua
biasanya adalah saat ibu merasa sehat, ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon
yang lebih tinng dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang, perut ibu
belum teralu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban, ibu sudah menerima
kehamilannya dan mulai dapat merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan
kehadiran bayinya, banyak ibu terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak
nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama.
3. Trimester
ketiga
Trimester ketiga sering
kali disebut periode menggu atau waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak
sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan
2 hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir
bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu, ini menyebabkan ibu meninggkatkankewaspadaan
akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadi persalinan, ibu sering kali mersa
khawatir atau kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
2.5. Nasihat-nasihat Untuk Ibu Hamil
Diet
dan Pengawasab Berat Badan
Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul
mendapat perhatian susunan dietnya, terutama mengenai jumlah kalori, ptotein
yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi
dapat menyebabkan anemia, abortus, perdarahan pasca persalinan dan sebagainya.
Sedangkan makanan berlebihan karna dianggap untuk 2 orang (ibu dan janin),
dapat mengakibatkan komplikasi-komplikasi seperti gemuk, pre-eklamsi, janin
besar dan sebagainya. Anjurkan wanita tersebut makan seccukupnya saja. Bahan
makanan tak perlu mahal, akan tetapi cupup mengandung protein baik hewani
maupun nabati. Seperti diketahui, kebutuhan akan gizi selama kehaminan
meningkat. Adapun kebutuhan ini dipergunakan untuk pertumbuhan plasenta,
perumbuhan voluma darah, mamae membesar dan metabolisme basal yang meningkat. Sebagi
pengawasan akan keculupan gizi ini dapat dipai kenaikan berat badan wanita
himil tersebut. Kenaiksn berat badan wanita hamil rata-rata 6.5 kg sampai b16
kg.
Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang dilarang
keras, baik pada saat hamil maupun tidak hamil dan baik merokok secara katif
maupun pasif. Adalah kenyataan bahwa wanita-wanita yang terlalu banyak merokok
melahirkan anak yang lebih kecil, atau mudah mengalami abortus dan partus
prematurus. Maka dari itu, sbeiknya wanita hamil dilarang merokok.
Obat-obatan
Jangan memberikan obat yang tidak perku
benar, terutama pada trimesdter pertama dan kedua kehamilan. Ada obat yang
teratogenik sehingga dapat meenimbulkan kelainan teratogenig pada janin,
misalnya thalidomid, yang sekarang telah dicabut dalam peredaran.
Kebersihan
dan Pakaian
Kebersihan harus selalu dijaga pada masa
kehamilan. Mandi diperlukan untuk
kebersihan atau hygiene terutama perawwatan kulit, karena fungsi ekskresi dan
keringat bertambah. Dianjurkan menggunakan sabun yang lembut/ringan. Mandi
berendam tidak dianjurkan. Baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai.
Sepatu atau alas kaki lain dengan tumit tinggi hendaknya jangan dipakai, oleh
karena itu tempat titik berat wanita hamil berubah, sehingga mudah tergelincir
dan terjatuh.
Koitus
Bila dalam anamnesa ada abortus sebelum
kehamilan yang sekarang, sebaiknya koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu.
Pada waktu itu plasenta sudah terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi
lebih kecil. Pada umumnya koitus memang diperbolehkan pada kehamilan jika
dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk PAP,
koitus sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan
perdarahan.
Perawatan
Gigi
Pada trimester pertama wanita hamil
mengalami enek dan muntah (morning
sickness). Keadaan ini menyebabkan perawwatan gigi tidak diperhatikan
dengan baik, sehingga tumbuh karies, ginggivitis, dan sebagainya. Bila
kerusakan gigi ini tidak diperhatikan dengan baik, hal itu dapat mengakibatkan
komplikasi, seperti nefritis oleh karena rongga mulut. Misalnya, pulpitis, yang
telah menahun, dapat menjadi sarang infeksi yang dapat menyebar kemana-mana.
Maka dari itu bila keadaan memungkinkan, tiap hamil harus memeriksakan gignya
secara teratur sewaktu hamil.
Imunisasi
Tiap wanita hamil yang akan berpergian
keluar negri dan di dalam negri dibolehkan mengambil bvaksinasi ulangan
terhadap cacar, colera dan tifus. Dahulu di indonesia pencacaran merupakan
suatu keharusan, maka untuk wanita hamil opencacaran merupakan pencacaran ulang
yang tidak membahayakan. Tapi bila ada wabah, maka pencacaran walaupun untuk pertama kali tetap dilkukan
untuk melindungi ibu dan janin. Virus vaksin dapat melewati plasenta dan dapat
menyebabkan kerusakan-kerusakan pada macam-macam alat dan plasenta. Biasanya
infeksi transplasenta hanya terjadi pada wanita hamil yang baru pertama kali
dicacar. Maka dari itu dianjurkan untuk pencacaran pertama sebaiknya dilakukan
sebelum tua kehamilan melewati 20 minggu. Untuk melindungi janin yang akan
dilahirkan terhadap tetanus neonatorium dewas ini dianjurkan untuk diberikan
toxoid tetanus pada ibu hamil.
Perawatan
Payudara
Per4awatan payudara merupakan sumber air
susu yang akan menjadi makanan utama bagi bayi, karena itu, jauh sebelumnya
harus sudah dirawat. Kutang yang dipakai harus sesuai dengan besarnya payudara,
yang sifatnya harus menyokong payudara dari bawah, bukan menekan dari depan.
Dua bulan sekali dilakukan massage, kolostrum dikeluarkan untuk mencegah
putingg susu kering dan mudah pecah, maka putting susu dab aerola payudara
dirawat baik-baik dengan cara dibersihkan menggunakan air sabun atau biocream
bila putingg sus masuk kedalam perbaiki dengan cara menarik-narik keluar.
Posisi Meneran
Seorang bidan hendaknya membiarkan ibu
bersalin atau melahitkan memilih posisi melahirkan yang diinginkan dan bukan
berdasarkan keinginkan bidanya sendiri. Dengan kebebasan untuk menentukan
posisi yang dipilihnya, ibu akan merasa aman.
Berdasarkan penelitian pilihan posisi
berdasarkan keinginan ibu :
·
Memberi banyak manfaat
·
Sedikit rasa sakit dan
ketidaknyamanan
·
Kala II persalinan
dapat menjadi lebih sedikit
·
Lebih membantu dalam
meneran
·
Nilai APGAR lebih baik.
Posisi
untuk meneran :
·
Posisi berjongkok,
berlutut, merangkak
·
Posisi jongkok/
setengah jongkok
·
Posisi merangkak
·
Posisi mereng ke
samping
·
Posisi berdiri
Cara
Mengedan
Mengedan baru boleh dilakukan setelah
pembukaan lengkap, yaitu mulut rahim sudah membuka kira-kira 10 cm. Jika para
calon ibu mengedan sebelum pembukaan lengkap, bisa-bisa mulut rahim
pembengkakan dan bisa menghambat proses pembukaan dan berujung pada lamanya
proses persalinan. Juga agar ibu tidak tidak kehabisan tenaga karena tidak
kelelahan pada waktu tiba sebenarnya untuk waktu para ibu harus menarik nafas
panjang untuk menghindari rasa ingin mengedan dan mengurangi rasa nyeri
kontraksi.
2.6. Pemeriksaan Kehamilan (ANC)
ANC adalah pemeriksaan / pengawasan
antenatal adalah periksaan kehamilan untuk
mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga, mampu
menghadapi persalinan, nifas, persiapkan pemberian ASI, dan kehamilan kesehatan
reproduksi secara wajar.
Tujuan utama ANC adalah menurunkan/
mencegahan kesakitan dan kematian maternal dan perinatal.
Sedang tujuan Khusus ANC adalah:
1. Memantau
kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tubuh kembang bayi
2. Meningkatkan
dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial ibu
3. Mengenal
secara dini adanya, ketidak normalan, komplikasi yang mungkin terjadi selama
hamil termasuk riwayat penyakit secara, umum, kebidanan, dan pembedahan.
4. Mempersiapkan
kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan bayinya dengan trauma
semenimal mungkin
5. Mempersiapkan
ibu agar semasa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
6. Mempersiapkan
peran ibu dan keluarga dalam menerima, kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang
secara optimal.
Kunjungan ANC sebaiknya
dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu :
Satu kali pada trimester 1
Satu kali pada trimester II
Dua kali pada trimester III
Pemeriksaan
pertama, dilakukan segera setelah ketahui terlambat haid, Kunjungan ANC yang
saint adalah:
- setiap bulan sampai kehamilan 28
munggu
-
setiap 2 minggu sampai umur kehamilan 32 minggu
-
setiap 1 minggu sejak kehamiilan 32 minggu sampai terjadi kehamilan.
- pemeriksaan khusus jika ada
keluhan tertentu
Pelayanan
Asuhan Standar Minimal “7T”
Timbang berat badan
1. Tekanan
darah
2. Tinggu
fundus uteri (TFU)
3. TT
lengkap imunisasi
4. Tablet
Fe minimal 90 paper selama kehamilan
5. Tengok
/ periksa ibu hamil dari ujung rambut sampai ujung kaki
6. Tanya
(temu wicara) dalam rangka persiapan rujukan
2.6.1
Standar Pelayanan Ante Natal Care (ANC)
Standar 1
: Metode Asuahan,
Asuahan kebidanan dilakukan dengan
metode manajamen, kebidanan dengan langkah : Pengumpulan data dan analisis
data, penentuan diagnosa perencananevaluasi dan dokumentasi.
Standar 2:
Pengkajian
Pengumpulan data tentang status
kesehatan klien di lakukan sacara sistematis berkisinambungan. Data yang
dioeroleh dicatat dan dianalisis.
Standar 3
: Identifikasi ibu hamil
Bidan memlakukan kunjungan rumah dan
berintraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotipasi
ibu , suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan
kehamilannya sejak dini dan teratur.
Standar 4
: Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Bidan memeberi sedikitnya 4x pelayanan
antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan
seksama untuk menilai apakah pembengkakan berlangsung normal. Bidan juga harus
mengenal kehamilan risti/ kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi,
PMS, (Penyakit Menular Seksual) / infeksi HIV (Human Imumuno Deficiency Virus)
; memberikan pelayanan imunisasi , nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas
terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas, mereka harus mencatat data yang
tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu megambil
tindakan yang diperlikan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
Standar 5 : Palpasi Abdomenal
Bidan melakukan pemeriksaan abdomenal
secara seksama dan melakukan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi
untuk pemeriksaan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah memeriksa
posisi, bagian terendah janin kedalam rongga panggul, untuk mencari kelainan,
serta melakukan rujukan tetap waktu.
Standar 6
: Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan,
penemuan, penanganan dan / atau rujukan semua khasus anemia pada kehamilan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Standar 7
: Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
Bidana menemukan secara dini setiap
kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta gejala
preeklamsi lainnya, serta mengambil tindakan
yang tepat dan merujuknya.
Standar 8
: Pemeriksaan Persalinan
Bidan memberipat kepadakan saran yang tepat
pada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester ke tiga, untuk
memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman suasana yang menyengkan akan direncanakan
dengan baik, disamping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila
tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat, Bidan hendaknya melakukan kunjungan
rumah untuk hal ini.
2.6.2
Penatalaksanaa Ante Natal Care (ANC)
Timbang berat
badan
Ukuran berat badan kg tanpa sepatu dan
memakai yang seringan-ringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester
III dinyatakan ibu kurus kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah. Ukur tekanan darah.
Ukur (Tinggi) Fundus
Uteri
Pemeriksaan abdominal secara seksama dan
melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan
bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin
kedalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat
waktu.
Pemberian imunisasi TT
lengkap
Untuk mencegah tetanus
neonatorum,
2.6.3
Kunjungan Antenatal Care
Kunjungan antenatal sebauknya di lakukan 4
kali selama kehamilan (Saifuddin,2006) yaitu:
1. Satu
kali trimester pertama
2. Satu
kali trimester kedua
3. Dua
kali trimester ke tiga
2.6.4
Kriteria Keteraturan ANC
a. Pemeriksaan
kehamilan dilakukan berulang-ulang dengan ketentuan sebagai berikut:
·
Pemeriksaan pertama
kali yng ideal sedini mungkin ketika haid nya terlambat satu bulan
·
Periksa ulang 1 x
sebelum sampai kehamilan 7 bulan
·
Periksa ulang 2 x
sebulan sampai kehamilan 9 bulan
·
Pemeriksa ulang setiap
minggu sesudah kehamilan 9 bulan
·
Periksa khusus bila ada
keluhan-keluhan
b.
Berdasarkan keterangan di atas dapat di simpulkan bahwa, ibu hamil secara ideal
melaksanakan perawatan kehamilan maksimal 13-15 kali. Dan minimal 4 kali, yaitu
1 kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester II dan dua kali pada trimester
III, Namun jika terdapatt kelainana dalam kehamilannya, maka frekuensi
pemeriksaan di sesuaikan menurut kebutuhan masing-masing sehingga dapat di
simpulkan bahwa dikatakan teratur juka ibu hamil melakukan pemeriksaan
kehamilan >4 kali kunjungan, kurang teratur : pemeriksaan kehamilan 2-3 kali
kunjungan dan tidak teratur jika ibu hamil hanya melakukan pemeriksaan
kehamilan < 2 kali kinjungan.
2.6.5
Dampak Ibu Hamil Tidak ANC
2. Tidak terdeteksinya
kelainan-kelainan kehamilan
1. Meningkatkan angka
mortalitas dan mortabilitas ibu
3. kelaianan fisik yang
terjadi pada saat persalaman tidak dapat dideteksi secara dini.