MAKALAH HIV/AIDS
A. Definisi
secara
terminologi AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit yang menyerang dan
atau merusak system kekebalan tubuh manusia melalui HIV (Human Immune Virus).
AIDS
adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang
merupakan dampak atau
efek dari perkembang biakan virus hiv dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh Virus HIV.
efek dari perkembang biakan virus hiv dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh Virus HIV.
Ketika
kita terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi
AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat
menjadi AIDS yang mematikan. Seseorang dapat menjadi HIV positif. Saat
ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia
dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.
Gejala
AIDS ini sulit diamati karena mirip dengan gejala penyakit lain. Untuk
memastikan seseorang benar terkena AIDS atau terinfeksi virus HIV
diperlukan tes khusus. Seorang Odha kelihatan biasa, seperti halnya
orang lain karena tidak menunjukkan gejala klinis. Kondisi ini disebut
"asimptomatik" yaitu tanpa gejala. Pada orang dewasa sesudah 5-10 tahun
mulai tampak gejala-gejala AIDS.
B. Penyebab AIDS
Penyebab
penyakit AIDS ini adalah Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Akibatnya, penderita AIDS
menjadi rentan terhadap berbagai penyakit dan infeksi. Penyakit flu
biasa bisa mematikan bagi penderita AIDS.
C. Cara penularan
· Lewat cairan darah
Melalui transfusi darah / produk darah yg sudah tercemar HIV
Lewat pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV, yang dipakai bergantian tanpa disterilkan, misalnya pemakaian jarum suntik dikalangan pengguna narkotika suntikan.
Lewat pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV, yang dipakai bergantian tanpa disterilkan, misalnya pemakaian jarum suntik dikalangan pengguna narkotika suntikan.
Melalui
pemakaian jarum suntik yang berulangkali dalam kegiatan lain, misalnya :
peyuntikan obat, imunisasi, pemakaian alat tusuk yang menembus kulit,
misalnya alat tindik, tato, dan alat facial wajah
· Lewat cairan sperma dan cairan vagina
Melalui
hubungan seks penetratif (penis masuk kedalam Vagina/Anus), tanpa
menggunakan kondom, sehingga memungkinkan tercampurnya cairan sperma
dengan cairan vagina (untuk hubungan seks lewat vagina) ; atau
tercampurnya cairan sperma dengan darah, yang mungkin terjadi dalam
hubungan seks lewat anus.
· Lewat air susu ibu
Penularan
ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang HIV positif, dan
melahirkan lewat vagina; kemudian menyusui bayinya dengan ASI.
Kemungkinan
penularan dari ibu ke bayi (Mother-to-Child Transmission) ini berkisar
hingga 30%, artinya dari setiap 10 kehamilan dari ibu HIV positif
kemungkinan ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif.
Hubungan
seksual secara anal (lewat dubur) paling berisiko menularkan HIV,
karena epitel mukosa anus relatif tipis dan lebih mudah terluka
dibandingkan epitel dinding vagina, sehingga HIV lebih mudah masuk ke
aliran darah. Dalam berhubungan seks vaginal, perempuan lebih besar
risikonya daripada pria karena selaput lendir vagina cukup rapuh.
Disamping itu karena cairan sperma akan menetap cukup lama di dalam
vagina, kesempatan HIV masuk ke aliran darah menjadi lebih tinggi. HIV
di cairan vagina atau darah tersebut, juga dapat masuk ke aliran darah
melalui saluran kencing pasangannya.
AIDS tidak ditularkan melalui :
· Makan dan minum bersama, atau pemakaian alat makan minum bersama.
· Pemakaian fasilitas umum bersama, seperti telepon umum, WC umum, dan kolam renang.
· Ciuman, senggolan, pelukan dan kegiatan sehari-hari lainnya.
· Lewat keringat, atau gigitan nyamuk
D. Cara pencegahan
Ø Pendidikan pada kelompok yang beresiko terkena AIDS
Ø Anjuran
bagi yang telah terinfeksi virus ini untuk tidak menyumbangkan darah,
organ atau cairan semen, dan mengubah kebiasaan seksualnya guna mencegah
terjadinya penularan
Ø Screening darah donor terhadap adanya antibodi HIV
Ø Gunakan
selalu jarum suntik yang steril dan baru setiap kali akan melakukan
penyuntikan atau proses lain yang mengakibatkan terjadinya luka
Ø Selalu
menerapkan kewaspadaan mengenai seks aman (artinya : hubungan seks yang
tidak memungkinkan tercampurnya cairan kelamin, karena hal ini
memungkinkan penularan HIV)
Ø Bila
ibu hamil dalam keadaan HIV positif sebaiknya diberitahu tentang semua
resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada dirinya
sendiri dan bayinya, sehingga keputusan untuk menyusui bayi dengan ASI
sendiri bisa dipertimbangkan.
Ø Abstinensi (atau puasa, tidak melakukan hubungan seks)
Ø Melakukan prinsip monogami yaitu tidak berganti-ganti pasangan dan saling setia kepada pasangannya
Ø Untuk yang melakukan hubungan seksual yang mengandung risiko, dianjurkan melakukan seks aman termasuk menggunakan kondom
Ada dua hal yang perlu diperhatikan:
· Semua alat yang menembus kulit dan darah (jarum suntik, jarum tato, atau pisau cukur) harus disterilisasi dengan benar
· Jangan memakai jarum suntik atau alat yang menembus kulit bergantian dengan orang lain
E. Tanda-tanda seseorang tertular HIV/AIDS
Sebenarnya
tidak ada tanda-tanda khusus yang bisa menandai apakah seseorang telah
tertular HIV, karena keberadaan virus HIV sendiri membutuhkan waktu yang
cukup panjang (5 sampai 10 tahun hingga mencapai masa yang disebut
fullblown AIDS). Adanya HIV di dalam darah bisa terjadi tanpa seseorang
menunjukan gejala penyakit tertentu dan ini disebut masa HIV positif.
Bila seseorang terinfeksi HIV untuk pertama kali dan kemudian
memeriksakan diri dengan menjalani tes darah, maka dalam tes pertama
tersebut belum tentu dapat dideteksi adanya virus HIV di dalam darah.
Hal ini disebabkan kaena tubuh kita membutuhkan waktu sekitar 3 - 6
bulan untuk membentuk antibodi yang nantinya akan dideteksi oleh tes
darah tersebut. Masa ini disebut window period (periode jendela) . Dalam
masa ini , bila orang tersebut ternyata sudah mempunyai virus HIV di
dalam tubuhnya (walau pun belum bisa di deteksi melalui tes darah), ia
sudah bisa menularkan HIV.
Secara umum, tanda-tanda utama yang terlihat pada seseorang yang sudah sampai pada tahapan AIDS adalah:
· Berat badan menurun lebih dari 10% dalam waktu singkat
· Demam tinggi berkepanjangan (lebih dari satu bulan)
· Diare berkepanjangan (lebih dri satu bulan)
Sedangkan gejala-gejala tambahan berupa :
· Batuk berkepanjagan (lebih dari satu bulan)
· Kelainan kulit dan iritasi (gatal)
· Infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan
· Pembengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh, seperti di bawah telinga, leher, ketiak dan lipatan paha.
F. Pandangan agama mengenai penyakit AIDS
Kita
perlu menyadari bahwa tidak ada agama yang selalu bersuara tunggal.
Tidak ada satu pun agama di dunia ini secara total bisa dimonopoli oleh
kelompok tertentu baik yang berkontribusi positif maupun negatif
terhadap penanggulangan HIV dan AIDS. Selalu ada suara di seberang yang
mempermasalahkan klaim totalitas kelompok tertentu atas ajaran agama.
Sebagaimana halnya tidak semua ulama Islam membicarkan hubungan seksual
semata-mata dari sudut pandang halal-haram.
Masdar F. Mas’udi, seorang tokoh Nahdlatul Ulama, misalnya, pada satu kesempatan menyatakan bahwa fiqih
Islam semestinya tidak hanya bertanya apakah sebuah hubungan seksual
halal atau haram, tapi juga perlu dilanjutkan dengan pertanyaan apakah
hubungan seksual suami istri itu aman ataukah tidak. HIV dan AIDS tidak
lagi semata-mata masalah medis, tapi sudah menjadi situs yang
diperebutkan oleh berbagai kelompok mulai dari agamawan-moralis sampai
human rights defenders, serta kenyataan bahwa agama masih menjadi acuan
hidup utama bagi kebanyakan orang, maka melibatkan agama dalam skema
besar penanggulangan HIV dan AIDS menjadi sesuatu yang niscaya.
Keyakinan, ajaran, sikap, dan praktek-praktek keagamaan dapat memberi
kontribusi, baik positif maupun negatif, terhadap upaya penanggulangan
HIV dan AIDS.
Penyakit
HIV-AIDS yang sangat ditakuti oleh masyarakat, bukanlah merupakan
penyakit “Kutukan Tuhan” sebagaimana pandangan sebagaian masyarakat.
Melainkan penyakit biasa sebagaimana penyakit-penyakit lainnya.
Penyakit
HIV-AIDS diatas lebih banyak di takuti oleh masyarakat karena penyakit
tersebut belum ada obatnya. Penyakit tersebut muncul dikarenakan
perbuatan manusia yang melanggar terhadap syari’ah yang telah di
tetapkan
Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an :
”
Sesungguhnya Allah tidak berbuat dzalim kepada manusia sedikit pun,
akan tetapi manusia itulah yang berbuat dzalim kepada diri mereka
sendiri. (QS. Yunus: 44).
Negara
kita yang mayoritas penduduknya muslim ini, merupakan salah satu negara
yang memiliki tempat pelacuran terbesar jika dibandingkan dengan
negara-negara di Asia lainnya. Ini adalah merupakan prestasi yang
memalukan bagi umat Islam.
Islam telah melarang mendekati perbuatan di atas, sebagaimana firmannya:
ولا تقـربوا الزنا إنه كان فاحشة وساء سبيـلا
” Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”. ( QS. Al-Isra’: 32).
”
Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan
pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak
mencari keuntungan duniawi. Dan barang siapa yang memaksa mereka, maka
sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada
mereka) sesudah mereka dipaksa (itu)”. ( QS. An-Nur: 33).
Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian
itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang mereka perbuat.” (terj. Qs: An-Nuur; 30).
Islam
melarang berdua-duaan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan
dalam satu tempat tanpa kehadiran seorang mahram. Nabi SAW bersabda : “Ketika seorang laki-laki (pergi) berduaan dengan seorang wanita, maka setan menjadi orang ketiganya di sana.”
Dalam Islam, campur baur bebas antara laki-laki dan wanita tanpa adanya
keperluan dan kepentingan syar’i adalah terlarang. Islam memandang seks
bebas sebagai sebuah malapetaka besar.
“…dan janganlah kamu datangi perbuatan keji, baik yang nampak diantaranya maupun yang tersembunyi….” (terj. QS :Al-An’am; 151).
Dari
ayat di atas, Allah swt menjelaskan kepada hambanya, bahwa segala
bentuk perbuatan mendekati kepada zina (main perempuan) pelacuran dan
seterusnya itu dilarang. Sebagai akibat dari perbuatan di atas adalah
munculnya penyakit HIV-AIDS yang hingga sekarang belum ditemukan
obatnya.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
AIDS
merupakan kumpulan gejala penyakit sebagai akibat atas menurunnya
sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi HIV melalui hubungan
seksual, kontak langsung dengan darah, dan transmisi dari ibu ke anak,
dimana penyakit ini dicirikan dengan timbulnya berbagai penyakit yang
bersifat aportunistik seperti kandidosis pada esophagus dan dilihat dari
keganasannya seperti limfoma primer pada otak.
Mengingat
hingga saat ini belum ada vaksin yang dapat mencegah serta obat yang
dapat mengatasi masalah AIDS, maka upaya pencegahan merupakan cara yang
paling tepat untuk menurunkan insiden penyakit ini, adapun
langkah-langkah yang perlu dilakukan seperti pendidikan pada kelompok
yang beresiko terkena AIDS, dan anjuran bagi yang telah terinfeksi untuk
tidak melakukan hal-hal yang dapat menyebabkan penularan.
Adapun
menurut pandangan agama HIV / AIDS itu buruk, karena penularan pun
terjadi melalui cara yang dilarang oleh agama. Salah satunya HIV / AIDS
ditularkan melalui hubungan seks bebas.
2. Saran
Agar
kita semua terhindar dari AIDS, maka kita harus berhati-hati memilih
pasangan hidup, jangan sampai kita menikah dengan pasangan yang mengicap
HIV / AIDS, karena selain dapat menular kepada diri kita sendirim juga
dapat menular kepada janin dalam kandungan kita. Kita juga harus
berhati-hati dalam pemakaian jarum suntik secara bergantian dan tranfusi
darah dengan darah yang sudah terpapar HIV/AIDS
Tidak ada komentar:
Semua umpan balik saya hargai dan saya akan membalas pertanyaan yang menyangkut artikel di Blog ini sesegera mungkin.
1. Komentar SPAM akan dihapus segera setelah saya review
2. Pastikan untuk klik "Berlangganan Lewat Email" untuk membangun kreatifitas blog ini
3. Jika Anda memiliki masalah cek dulu komentar, mungkin Anda akan menemukan solusi di sana.
4. Jangan Tambah Link ke tubuh komentar Anda karena saya memakai system link exchange
5. Gunakan artikel untuk keperluan pribadi anda dan kesuksesan anda
Bila anda senang dengan artikel ini silahkan Join To Blog atau berlangganan geratis Artikel dari blog ini. Pergunakan vasilitas diatas untuk mempermudah anda. Bila ada masalah dalam penulisan artikel ini silahkan kontak saya melalui komentar atau share sesuai dengan artikel diatas.
Posting Komentar